Mentari siang membakar jiwa
Huru-hara persaingan menggema
Ambisi membara, ego beradu
Menelanjangi jiwa, rapuh tak terkendali
Langkah kaki tergesa, bagai dikejar bayang-bayang
Mencari puncak, tak peduli terluka dan tersungkur
Tekanan bertubi bagai badai menerjang
Mempertaruhkan hati demi pengakuan yang fana
Di balik topeng ketegaran
Tersembunyi luka dan pilu yang tertahan
Ketakutan merajalela di sudut hati
Menelanjangi jiwa, rapuh tergerus keraguan
Kapan henti hiruk pikuk ini?
Kapan damai menyapa hati?
Mungkinkah bersatu tanpa rasa iri?
Menghargai diri tanpa menjatuhkan yang lain?
Hentikan perlombaan tanpa makna
Rangkullah erat jiwa yang fana
Bersama melangkah di jalan cinta dan kasih
Menemukan kedamaian di hati yang tulus dan murni
Mentari siang bersinar terik
Semoga terlahir jiwa-jiwa yang bersinar
Menebar kebaikan di bumi penuh nestapa
Memulihkan semangat di jiwa rapuh terluka
Komentar
Posting Komentar